Jumat, 29 November 2013


Pernahkah kamu mengalami atau melihat peristiwa mobil mogok di tengah rel kereta api? Tentunya ini kondisi yang menegangkan dan berbahaya. Tak jarang kasus kecelakaan kereta api menabrak mobil karena mobil yang tak mau distarter lagi ketika mencapai tengah rel kereta api.

Mengapa hal itu bisa terjadi ya? Gesekan antara roda-roda kereta api dengan relnya adalah penyebabnya. Menurut Dr Ir. Djoko Sungkono, kepala Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya (ITS), ketika roda-roda kereta api bergesekan dengan kedua relnya, maka terjadilah impedansi (hambatan listrik) sehingga mesin mobil enggan menyala kembali.
Efek impedansi ini tidak masalah bagi mesin yang hidup, tapi bagi mesin yang mati biasanya akan terkena efeknya. Efek impedansi terutama terjadi pada mobil berbahan bakar bensin, meski kadang pada kendaraan berbahan bakar solar juga terpengaruh. Pada kendaraan berbahan bakar bensin, starter digerakkan oleh dinamo yang akan menghasilkan medan magnet untuk selanjutnya menggerakkan mesin mobil. Proses inilah yang dihalangi oleh impedansi ketika mobil berada di atas rel. Efek impedansi dapat terjadi meskipun kereta api masih berada 1,5 km jauhnya dari tempat mobil mogok di atas rel!
Nah, bagaimana mengatasi hal ini? Jika kamu mengalaminya, segera keluar dari dalam mobil dan cari bantuan untuk mendorong mobil. Namun jika tak ada kesempatan untuk menyelamatkan mobil, tentu saja keselamatan jiwa adalah hal pertama yang harus kita pikirkan. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan membunyikan klakson. Menyalakan klakson dapat memutus aliran listrik yang tercipta dari gesekan roda-roda kereta api dengan relnya sehingga memberi kemungkinan untuk menyalakan mesin mobil. Tapi, kalau ternyata dengan cara ini nggak bisa juga, nggak ada pilihan selain keluar meninggalkan mobil sebelum kereta datang. Bagaimanapun juga nyawa tetaplah yang lebih penting!
dikutip dari sains.me

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!